Rabu, 16 April 2014

Mbak Tari Sebelah Kamar Kost Kost-an ku

Cerita ini bermula saat aku kuliah di Jakarta,dimana saat itu aku masi berusia 20 tahun dan sebut saja namaku Aji.aku tinggal disebuah kost-kostan yang tidak jauh dari tempatku kuliah hanya sebuah kamar dan lansung kamar mandi didalam.dimana cewek dan cowok diterima ngekost disini.karena yang tinggal rata2 para pekerja shif kadang aku jarang berjumpa dengan mereka.ada 1 cewek yang kerjanya office hour tinggal disebelah kamarku sebut saja namanya Tari yang usianya saat itu kira-kira 26 tahun dengan tinggi 165 cm dan berkulit kuning langsat mempunyai body yang sangat bagus dan dadanya lumayan besar untuk ukuran gadis Indonesia.
Seperti biasa tiap aku pulang kuliah sebelum mandi aku duduk didepan kamar hanya dengan memakai handuk dan kaos dalam,menghabiskan sebatang rokok dan menunggu mba Tari lewat pulang kerja.Dari jauh aku melihat dia berjalan kearah depan kamarku karena memang kamarnya terletak paling pojok setelah kamarku.
“Sore mba Tari,baru pulang kerja mba ?” tanyaku ramah.
“Iya Aji” jawabnya juga ramah sambil tersenyum padaku.
“koq keliatannya cape banget mba ? lagi banyak kerja ya ?”
“iya nih aku lagi dikejar deadline kerjanya banyak banget,badannya pada pegel”
“Mmmh,ntar mau beli makan bareng ga mba ?” 
“Engga kayanya Aji,aku boleh nitip aja ya ?”
“Ya boleh mba.apa sih yang ga buat mba hehehee..”
Sebelum masuk kekamarnya mba Tari memberiku uang duapuluhribuan dan nitip makanan untuk nanti malam.
Sehabis mandi aku beli makanan dan lansung kekamarnya ngetok pintu.tok tok tok “Mba Tari…..”
Karena ga ada jawaban aku lansung buka pintu dan mendapati mba Tari terbaring ditempat tidur yang kepalanya masi dililitkan handuk kayanya habis mandi mungkin dia menunggu rambutnya kering tapi malah ketiduran dan kakinya masi belum dinaikin kekasur.tanpa pikir panjang aku masuk dan menutup pintu lalu meletakkan makanan yang baru kubeli. kuangkat kakinya dan kunaikan ditempat tidur.
Perlahan mba Tari membuka matanya dan tersenyum padaku
“Kamu baik banget Aji”katanya dengan nada pelan.
”Ah gapapa mba,kasian aja mba nya kecapean,kalo mba mau aku pijitin kakinya ya ?”
“Ga usah,nanti ngerepotin kamu Aji”
Aku ga dengerin omongannya,seketika aku mengambil lotion dan mulai memijit kakinya,memang saat itu dia udah memakai celana pendek longgarselutu dan baju kaos rumahan.aku mulai pijit jari-jari kaki mba Tari sampai ketumit.baru sebentar kayanya mba Tari udah ketiduran pulas banget dan ada kayanya setengah jam aku terus memijitnya sampai dia terbangun lagi.
“Aduh Aji maaf ya mba ketiduran pijitan kamu enak banget” katanya aga malu.
“hehehee iya donk,kan aku udah bersertifikat dari departemen pijit-memijit” candaku padanya.
“iihh kamu bisa aja,ada loh 30 menit aku ketiduran tapi kamu mijitin aku terus ya ?”
“iya mba biar mba bangunnya nanti seger kasian lagi banyak kerja,kalo mba mau aku pijitin betisnya sekalian ya ?”Tanya ku pada mba Tari.
“Kamu yakin gapapa ?”
“iya mba gapapa aku seneng bisa bantuin mijitin mba,lagian mba Tari juga enak mijitnya kulitnya halus banget” 
Mba Tari hanya tersenyum dan lansung membalikkan badannya tengkurap sambil memeluk bantal,dan aku pun mulai memijit betisnya yang sangat indah itu.saat itu aku ga tau mba Tari memasukkan tanganya kebelakang baju meraba punggungnya sendiri,sekilas aku lihat dia kayanya membuka pengait bra nya.dan mulai tengkurap lagi.
Aku berfikir kayanya mba Tari udah ngasi lampu hijau buatku untuk memijit punggungnya dan saat itu terlintas aja dalam otak ku seandainya itu terjadi aku bisa dengan laluasa menyentuh kulitnya yang sangat terawat itu.baru aja kepikiran kayanya dalam celanaku ada yang merespon dan lansung aja seketika celanaku menjadi sempit karena siotong udah berdiri duluan.
“kamu bisa mijitin punggung sama pinggangku juga ga Aji ?”
Seketika aja aku jadi kaget dia ngomong gitu,baru aja aku menghayal malah uda dikabulkan.
“ Eh oH iya iya bisa mba Tari”jawabku gelagapan.
“Pinggangku nyeri semua duduk seharian dikantor nih”katanya lagi.
“iya mba Tari aku pijitin sekalian aku juga tau titik-titik syaraf biar bisa aku acupressure juga”
Aku duduk menyamping disebelah mba Tari.Pertama aku deg-degan juga coba menaikan baju mba Tari keatas dan aku tertegun melihat punggungnya secara lansung karena sangat putih mulus dan tanpa cacat sedikit pun.Mulai aku usap pinggangnya pelan-pelan naik keatas kepunggung dan benar aja dugaanku tadi dia udah membuka pengait bra nya.saat aku mijit punggungnya kadang dekat pangkal lengannya jariku menyentuh pinggiran payudaranya dan saat aku mau memijit pundak dan belakang lehernya mba Tari seperti tau kalo bajunya menghalangi tanganku dan seketika dia malah mambuka bajunya sambil tengkurap dan tetap memeluk bantal dan mengempitkan payudaranya yang besar itu.aku udah bener-bener ga tahan rasanya karena siotong dalam celanaku udah keras dari tadi.
Karena udah seperti ini aku memberanikan diri naik duduk diatas pantat mba Tari yang bohai seperti orang menunggang kuda Aku mulai acupressure punggung mba Tari dengan menekan kedua jempolku dititik syarafnya.tanpa aku sadari rupanya penisku tepat berada ditengah-tengah pantatnya dan menekan sangat kencang.bukanya marah mba Tari mulai memutar-mutarkan pantatnya supaya bergesekan terus dengan penisku.aku tau dia udah mulai teransang dengan mengeluarkan erangan-erangan erotis dari mulutnya.
“mmmh oohhh enak Aji terusss ditekan lagiiii”
Seketika mba Tari membalikkan badannya sehingga aku yang tadi memegang punggungnya kini malah memegang kudua payudaranya yang besar montok dan mengacung keatas.tanpa banyak omong kedua tangannya menarik kepalaku dan mencium bibirku aku pun membalasnya.kamipun berciuman .tanganku yang tadi memegang payudaranya sekarang mulai meremas-remas dan memelintir kedua putingnya.
“Aji aku mau kamu mijitin aku sampai tuntas malam ini sayang”katanya sambil membuka celana dan celana dalamnya.
“Iya mba Tariku sayang”kataku juga sambil membuka semua pakaianku.
Penisku yang dari tadi tertahan dicelana sekarang bebas berdiri dengan kerasnya.mba Tari keliatan senang dengan ukuran penisku yang lumayan besar panjang 17 cm dan diameter 4 cm.
Kami pun mulai berciuman lagi dengan posisi mba Tari masi dibawah,aku menciumnya dengan lembut tangan kiriku meremas kedua payudaranya bergantian dan kadang memelintir putingnya,tangan kananku mulai menjamah perutnya dan turun kepusar kebawah dan aku rasakan bulu halus diatas vaginanya lalu aku merasakan itilnya yang udah basah dengan lendir kewanitaanya,itilnya aku putar dan aku tekan dengan lembut.
“ooouuhhh oouuhhh ssshhhh nikmat banget sayang”desah mba Tari.
Ciumanku mulai turun menjalar kelehernya dan terus kebelahan dadanya aku mengecup putingnya yg kecil bewarna kemerahan itu lalu menghisapnya dengan rakus bergantian kiri dan kanan.seketika bulu romanya berdiri dan dia menggelinjang merasakan hisapanku diputingnya.
Setelah itu ciumanku turun kebawah lagi kepusarnya dan tanganku berusaha melebarkan kakinya selebar mungkin dan terpampanglah pemandangan indah mba Tari yang bertubuh bahenol itu sedang mengangkang pasrah dengan vagina yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus dan bibir vagina yang bewarna kemerahan.bibirku mendekat kevaginanya aku kecup itilnya dan lidahku mulai menjilati benda kecil itu aku hisap dan aku pelintir dengan mulutku.mba Tari tidak kuasa menahan nikmat yang aku berikan,badannya terus bergerak dan pantatnya terus diputar-putar,mulutnya mengoceh tidak karuan.Tangan kiriku meremas-remas payudaranya dan tangan kananku mulai memasukkan jari kedalam liang vaginanya yang terus basah,mba Tari menekan kepalaku sangat kuat kearah vaginanya dan menjepit kepalaku dengan pahanya.
“oouhhh oouuhh mmmmmhhhh eeaaahhhhh”satu desahan panjang diiringi menyemburnya cairan vaginanya mba Tari orgasme tepat dimulutku .
Sekarang mba Tari mendorong badanku berdiri disisi tempat tidur dia berjongkok menghadap kearah ku dan tangannya mulai mengelus dan meremas-remas penisku setelah itu dia mulai menjilati penisku dari pangkal hinga ujungnya.tangan kirinya membelai kedua buah zakarku dengan lembut dan yang kanan memegang batang kejantananku,saat mba Tari mulai memasukkan penisku kemulutnya terasa sangat nikmat sekali,tangannya mengocok batang penisku pelan-pelan dan mulutnya terus menghisap dan menjilati kepala penisku dengan rakus.dia coba memasukkan penisku kedalam mulutnya tapi cuma setengah karena mentok dikerongkongannya.
Saat yang dinanti datang mba Tari duduk mengangkang dipinggir tempat tidur tepat didepanku yang masi berdiri dia mengarahkan penisku kelobang vaginanya,aku mulai memasukkan kepala penisku kevaginanya pelan-pelan terasa masih sempit dan peret.saat baru kepala penisku masuk aku menariknya keluar lagi sampe 3 kali biar terbiasa,tapi mba Tari yang ga sabaran malah mengunci pantatku dengan melingkarkan kedua kakinya dipantatku dan mau penisku dimasukkan semua.mba Tari meremas kedua bahuku gemas karena seperti aku mempermainkannya,aku coba menekan lagi pelan-pelan dan penisku udah masuk setengah mba Tari mendongak keatas menahan nikmat,aku mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan dengan satu tekanan kuat bleess penisku masuk semua sampai kepangkalnya,saat itu juga mba Tari berteriak kecil “Ooouucchhh” dengan mata terpejam.
Dimulailah permainan kami,aku menggenjot vagina mba Tari kadang pelan dan kadang kaya orang kesetanan,aku memaju-mundurkan pantatku diiringi irama penisku yang bergesekan dengan liang kewanitaannya,cairan vaginanya yang sebelumnya keluar jadi pelicin dan menimbulkan bunyi yang sangat erotis.kami berdua bermandikan keringat memacu birahi yang udah sama-sama memuncak.mba Tari mengusap dadaku dan meraba perutku yang rata.
“Badan kamu bagus sayang,pasti stamina kamu kuat” katanya.
“Iya donk sayang,aku kan rajin nimba air tiap pagi heheee” jawabku centil.
“ooouuchhhh puasin aku sayang”
“pasti sayangku,sepuas yang kamu mau sayang”
mba Tari mencengkram bahuku kuat yang aku tau dia mau nyampe lagi dan aku lebih mempercepat ritme goyanganku.
“ooouchhh uuuhhhh ooouuchhh yeaaahhhh” erangan keluar dari mulut mba Tari disertai lagi dengan orgasme keduanya.
Aku mencabut penisku dari vagina mba Tari yang lagi-lagi udah basah sama cairan orgasmenya dan meminta dia balik badan menungging kearahku.mba Tari udah aga lemas kayanya tapi dengan senang dia menuruti kemauanku.dari belakang dengan posisi menungging aku lebih bernafsu lagi melihat tubuhnya yang sintal ditambah dengan pantatnya yang besar basah oleh keringat,lipatan vagina yang sangat sempurna menyembunyikan itil nya didalam.aku arahkan kepala penisku kevaginanya dan mulai memasukkan kepala penisku pelan-pelan.sambil memaju mundurkan pantatku aku mencengkram kuat kedua pinggang mba Tari membuat dia merintih dan mendesah membuatku semakin kencang memompa vaginanya dari belakang.
“oouuchhh ooouuchhhh mmmhhh enaakkkk sayyaaaanngggggg” katanya.
Lumayan lama dengan posisi menungging dan kayanya mba Tari udah mau keluar lagi dia mau ganti posisi dan memintaku berbaring lurus ditempat tidur dengan gaya women on top.aku menurutinya sambil berbaring dan mba Tari lansung berjongkok diatas tubuhku sambil mengarahkan kepala penisku kevaginanya dan dengan satu tekanan blessss amblaslah penisku masuk semua kevaginanya,dia naik turun menghujamkan penisku keluar masuk divaginanya,goyangannya sangat erotis dengan sekalian memutar pantatnya kepenisku.rasanya sangat nikmat penisku bagai diurut dari ujung sampe pangkalnya.
Tak lama akupun rasa udah mau keluar aku mempercepat gerakanku kevaginanya.
“Oouuucchhh mbaaa a a a akuuu ma ma mauuu kekekeluaarrr jugaaaa”kataku terbata-bata.
“iya sayang ooouuchhh aku juga mau keluarr lalalagiii ooouuuuccchhhhh”kata mba Tari.
Diiringi teriakan kita berdua aku menekan penisku sekuat-kuatnya kelobang vagina mba Tari dan croott crooott croott croottt……. Spermaku tumpah semua didalam vaginanya dan mba Tari pun sama orgasme,cairannya keluar membasahi penisku.seketika mba Tari lemas dan merebahkan tubuhnya diatas tubuhku dan aku menerimanya dalam pelukanku aku mengecup lama keningnya,tampak dia memejamkan mata dan puas sekali.
“Terimakasih banyak sayangku,aku puas banget malam ini”kataku pada mba Tari.
“Aku yang seharusnya terimakasih sayangku,kamu udah memenuhi keinginan ku minta dipijit sampai tuntas sama kamu,bukan itu aja kamu gentle banget setelah main lansung memelukku,mengecup keningku dan berterimakasih aku sangat bahagia” kata mba Tari.
“Wanita secantik mba pantas mendapatkan yang terbaik,dan aku sebagai lelaki wajib memberikannya”
“Ooohh Aji ku sayang,beruntung banget wanita yang nanti mendapatkan kamu,ga kaya cowok aku dulu main 2 menit udah KO duluan dan lansung tidur”
“Ah mba,ga perlu repot-repot mencari wanita itu,karena dia sekarang ada dalam pelukanku”
Mba Tari hanya tersenyum dan memelukku erat kita berciuman lagi sampai akhirnya tertidur.Dan saat pagi bangun kita mengulang permainan lagi.Setiap ada kesempatan kita main lagi tidak tau tempat tidak tau waktu,lagi dan lagi.

Selasa, 15 April 2014

Bercinta Dengan Ibu Kos

inii adalah cerita kehidupan yang sungguh memberi inspirasi dalam sebuah hidupku.Terhadap seorang wanita ku lakukan sebuah Hubungan yang menghangatkan di bagian seluruh tubuh dan aliran darahku,ketidak sengajaan yang mempertemukan kami berdua,Ke agungan anugrah yang kudapat darinya sungguh begitu mewarna dalam jiwa dan membekas dalam angan hingga aku tak mampu menghapusnya.Boleh juga dibilang’ada satu raomansa indah kami yang tercipta dan tak mampu kuhapus.Perkenalkan, ,,,nama aku Tedy,umur 30 tahun bekerja pada salah satu perusahaan swasta yang ada dikota (xxx),.Aku punya sedikit cerita yang bagiku cukup enak untuk dibaca.Peristiwa ini terjadi sewaktu aku mencari tempat kost dikota aku bekerjaSetelah lama mencari,akhirnya aku menemukan sebuah rumah yang menurutku cukup bagus.Kudatangi rumah itu dan kuketuk pintunya.

Tak lama berselang,dari balik pintu muncullah seraut wajah yang sangat cantik sekali.Seorang wanita yang jika kutaksir umurnya 28 tahun.Wajahnya cukup cantik,dengan rambut yg hitam dan subur yang panjangnya hingga kepunggung.

Jika kutaksir tinggi wanita ini kira2 155 cm.Namun yg membuat aku tertarik adalah bentuk tubuhnya yang proporsional. Dadanya membusung indah dgn ukuran bra 36B dan bokong yang besar,padat dan mengembang.Pada saat itu dia mengenakan baju kaos yg cukup ketat sekali dgn belahan dada yang rendah,sehingga aku dapat melihat kulit dadanya yg putih mulus ,dan celana lee yang dipotong pendek hingga pangkal pahanya yang menampakkan batang paha yang putih mulus tanpa cacat.

Akupun dipersilahkan masuk.Kamipun berkenalan.

“Perkenalkan, ,,,saya Tedy” kataku sambil mengulurkan tangan.

“Sabrina,,,,panggil aja Rina”katanya sambil menjabat tanganku.

Kurasakan lembut tangannya dalam, genggaman tanganku.

Akupun mengutarakan niatku padanya dan kamipun saling tawar menawar tentang harga kost.setelah sepakat ,,,iapun mengajakku untuk melihat kamar yang akan kutempati.

“Mari,,,,silahkan dilihat dulu deh,,,,:” katanya padaku.

Akupun mengikuti langkahnya dari belakang.sambil berjalan akupun tak luput memelototi bokongnya yang bergoyang.tak terasa sesuatu bergerak dari dalam celanaku.sesampainy a dikamar yang aku tempati,kami masuk dan melihat seisi kamar tersebut.Namun sesekali mataku mencuri pandang kearah dadanya Mbak Sabrina yang putih mulus itu.ternyata dibalik baju kaos itu ia tak mengenakan bra sehingga puting buah dadanya membayang jelas,,,

“bagaimana Mas Tedy,,,,bagus khan,,,,” katanya padaku.

“Wah,,,bagus sekali mbak,,,,,bersih lagi,,,”kataku padanya.

“Jangan panggil mbak dong,,,panggil aja Rina,,,ya ,,mas:katanya padaku.

“oh ,,maaf,,,ya deh,,,”

Malam harinya akupun berkenalan dgn suaminya Mbak Sabrina.Ternyata diluar dugaanku,suaminya sabrina jauh lebih tua dari Sabrina.jika kutaksir umurnya sekitar 40 tahun.Namun beliau sangat ramah dan supel.Beliau seorang menejer disebuah perusahaan swasta yang ada dikota ini.Tujuannya membuka kos-kosan bigina hanyalah untuk menemani Sabrina agar jangan kesepian saja,karena beliau sering dinas keluar kota.

Akupun semakin hari semakiun betah tinggal disini.Hingga tak terasa aku telah tinggal disini selama 3 bulan.Jika kuperhatikan ,penampilan Sabrina ibu kost mudaku ini makin hari makin seksi saja.Terkadang aku sering menghayalkan dan membayangkan bagaimana rasanya bersetubuh dengannya.Padahal aku punya banyak kesempatan untuk melakukannya .Tak jarang suaminya pergi keluar kota untuk beberapa hari lamanya, dan selama itu pula sicantik Sabrina tinggal berdua denganku.

Hingga suatu hari,,,Ketika itu aku pulang kerja agak larut malam,,,ketika aku pulang,,kulihat lampu ruang tamu sudah mati.Agaknya Sabrina sudah tidur.Untunglah aku mempunya kunci cadangan ,hingga aku bisa masuk tanpa harus membangunkannya. Begitu kubuka pintu,,,,kulihat lampu diruang tengah masih menyala.Akupun mengunci pintu dan berjalan menuju ruang tengah.Alangkah terkejutnya aku menyaksikan pemandangan diruang tengah tersebut.Kulihat Sabrina tergeletak tidur diatas lantai yng beralaskan permadani.Disamping nya terlihat sebuah benda yang menyerupai penis lelaki.Rupanya ia habis masturbasi dengan penis yang terbuat dari karet hingga terlelap tidur.Akupun menghampirinya dan memelototi sekujur tubuhnya yang tak tertutupi oleh sehelai benangpun.Betapa mulusnya kulit Sabrina.Tak terasa sesuatupun bergerak dibalik celana panjang yang kukenakan.Timbullah keinginanku untuk menyetubuhinya malam ini.

Perlahan kugerakkan tanganku membelai buah dadanya yang padat dan berisi itu.Kuremas remas dua bukit yang ada didadanya sambil sedikit kupelintir ujung putingnya.Akupun mendekatkan bibirku kearah puting yang tegak menjulang itu.Kupermainkan dengan ujung lidahku sambil kugigit perlahan.Aku perhatikan dia tak bergerak sedikitpun.Mungkin ia hanyut dalam mimpi-mimpi yang indah.Akupun melanjutkan aksiku.Perlahan mulutku mengitari permukaan perutnya yang langsing itu dan akihirnya berhenti dibukit kemaluannya .Aku memperhatikan bukit lembab yang merah merekah dan tak ditumbuhi sehelai rambutpun.Kujulurka n lidahku untuk menyapu permukaan bukit itu.Terasa sangat halus sekali kulit permukaan vaginanya .Mulutku terus begerilya disekitar bibir kemaluannya. .

Akupun bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku.Batang kejantananku tegak berdiri seolah ingin menusuk memiaw yang terbentang dihadapanku. Akupun kembali menghampiri Sabrina yang tergolek pasrah.Kembali kujilati lobang kewanitaan yang merah merekah itu.Batang kejantananku berada pada posisi yang sangat keras dan tegang sekali.Perlahan, kugosokkan ujung kepala peniskut permukaan vagina sabrina.Sampai saat itu ,,tak ada gerakan yang berarti yang terjadi pada dirinya.

Akupun segera saja menusukkan batang kejantananku kedalam lobang kewanitaannya .Bless,,,,,langsung masuk.Kudiamkan beberapa saat sebelum kugoyang perlahan.Beberapa menit kemudian,,,aku mulai menggoyang perlahan ,dan terus hingga akhirnya sesuatu terasa menyesak dari dalam diriku.Aku telah mencapai klimalks.Kucabut penisku dari dalam vagina Sabrina dan kumuncratkan spermaku diatas perutnya yang putih mulus itu.

Selesai menggeluti tubuh Sabrina ,,aku bergegas memberesi pakaianku dan pergi meninggalkannya yang masih tergolek dilantai dalam mimpi-mimpi indahnya.Malam ini menjadi malam keberuntungan bagiku ,,karena telah dapat menikmati tubuh cantik yang selalu menjadi hayalan dalam masturbasiku, ,walau hanya dalam tidurnya yang indah.

Semenjak kejadian malam itu,,aku semakin terobsesi untuk dapat bercinta dengan Sabrina dalam wujud yang sebenarnya,, bukan seperti kejadian malam itu.Akupun mencari cara dan kesempatan yang tepat untuk melaksanakan keinginanku. Dan selama ini,,tak ada tanda-tanda kalau Sabrina tahu kejadian malam itu.

Hingga suatu hari ,,,,aku mendapatkan ide gila untuk mengerjai Sabrina.

.Hari itu ,,,suami mbak Sabrina hendak pergi keluar kota untuk beberapa minggu.hal itu kuketahui dari pembicaran mereka diruang keluarga.Sebelum berangkat,,rupanya sicantik Sabrina pengen digenjot dulu sama suaminya tercinta

Malam itu mereka bercinta melepaskan rasa kerinduan yang menggebu.Sicantik Sabrina begitu buasnya begerilya diatas tubuh suamainya yang setengah baya itu.Sementara sang suami tak sanggup mengimbangi permainan yang diberikan sang istrinya yang cantik jelita itu. Sabrina begitu ganasnya mengulum penis milik suamianya ,,layaknya seorang anak kecil yang lagi mengulum permen.Namun tak berselang lama ,,,dari penis itu memuntahkan lahar panas yang siap ditelan oleh Sabrina.Hanya sampai disitu permainan seks yang dapat dilakukan sang suami.Dengan segala kekesalan akhirnya mbak Sabrina mengakhiri permaianannya, walau kepuasan yang ia dambakan belum ia dapatkan.Permainan malam itu berakhir dengan sejuta kekecewaan yang tersimpan dalam hati sicantik Sabrina.

Pagi itu,,,Suami sabrina berangkat keluar kota.Sebagaimana rencana gila yang telah kupersiapkan, ,,pagi ini aku akan memberikan kejutan yang sangat berarti buat sicantik Sabrina.Sebagaimana kebiasaannya setiap pagi,mempersiapkan sarapan pagi,,trus memanggil sang suami untuk menikmati sarapan dan juga

aku sebagai penghuni kost dirumah ini.Karena sang suami sudah berangkat keluar kota ,,dengan sendirinya tinggal aku yang akan dipanggilnya untuk menikmati sarapan pada pagi itu.

Dari balik pintu yang memeng sengaja kubuka sedikit,,kuperhatik an Sabrian melangkah munuju kamarku.Akupun segera beranjak menuju tempat tidur , pura pura tidur dengan posisi terlentang tanpa mengenakan selembar benangpun.tampaklah tubuhku diatas ranjang seperti seorang bayi raksasa.Apalagi rambaut yang tumbuh diselangkangku telah kucukur sebelumnya.Tak dapat kubayangkan betapa terkejutnya sabrina menyaksikan pemandangan yang dapat mengundang gairah kewanitaannya.

Beberapa saat kemudian ,,pintu kamarku diketok dari luar dan namaku dipanggil nya.namun tak ada sahutan sedikitpun.Terdenga r pintu kamarku berderik pertanda kalau sabrina membukanya.Dan, ,,,ia terbelalak menyaksikan diriku yang terlentang bugil diatas tempat tidur.Kuintip dari balik mataku,,,dia menutup mulutnya dengan telapak tangannya menyaksikan pemandangan yang sangat vulgar sekali.Akupan sedikit menggeliat sambil sebelah tanganku menggosok penisku yang spontan membuatnya berdiri tegang.Nafas Sabrina semakin memburu demi menyaksikan ukuran penisku yang mulai membesar dan tegak bak tugu monas.Mungkin dia mulai terpancing dengan aksi yang kulakukan tadi.

Perlahan ia menutup pintu dan meniggalkan kamarku.Mungkin tidak tahan dengan nafsu yang bergelora dalam dirinya.apalagi semalam ia tak mendapatkan kepuasan yang ia inginkan.rencana pertama telah sukses terlaksana dan menyusul langkah selanjutnya yang akn membuat Sabrina makin tak kuat membendung nafsu birahinya sendiri.

Akupun bangkit dari tempat tidurku.kuklenakan celan pendek yang cukup tipis sekali tanpa mengenakan celana dalam.Dapat dibayangkan betapa batang kejantananku terbayang menggantun diselangkanganku. Aku keluar dari kamarku menuju dapur.Kulihat Sabrina lagi sibuk .

Kucoba menghampirinya ….dan kusapa sedikit.”pagi, ,,,Rina,,” kataku padanya.

“pagi juga “balasnya dengan sedikit menoleh sambail menundukkan kepalanya dan sedikit melirik kearahku.Kulihat tubuhnya sedikit gemetaran .

“oh ya,,mas mana nih,,kok nggak keliatan”tanyaku kepadanya.

Padahal aku tahu kalau suaminya lagi keluar kota.

“lagi keluar kota,,ada tugas dari perusahaan”katanya lagi.

“lama ya keluar kotanya”tanyaku lagi.

“ya,,katanya seh satu minggu”

Sabrina tetap mengerjakan pekerjaannya. Kulhat ia tak kosentrasi dengan apa yang ia kerjakan.Tampak dari getaran tangannya yang sedikit menggigil menahan hawa nafsu yang mulai menusuk ubun-ubunnya. Nampaknya perangkapku sudah mulai bekerja dan sedikit lagi mangsa akan masuk dalam perangkap itu.

Tengah asyik bekerja ,,tanpa sengaja ia menyenggol gelas disampingnya yang berisi minuman.Spontan saja air yang ada dalam gelas itu tumpah dan mengenai

celana yang kukenakan.Celanakup un basah kuyup,,,sehingga membuat batang kejantannanku tercetak dibalik celanaku yang basah.Sabrina segera mengambil kain dan ingin mengeringkannya. Namun urung ia lakukan begitu melihat batang kejantananku yang jelas membayang.

Melihat keragu-raguannya ni,,,akupun memberanikan diri untuk memegang tangannya dan membimbing keselangkanganku. Kuletakkan tagannya pas diatas gundukan batang kejantananku sambil sedikit kucoba mengeluskan tangannya itu diselangkanganku. tampak ia menundukkan kepalanya namun tangannya tetap membelai mesra batang kejantananku yang membuat ukurannya semakin membesar.

Merasa telah masuk dalam gairahku,,,kuangkat sedikit dagu sabrina .kupandangi wajahnya yang cantik dengan tatapan yang penuh nafsu.Kudekatkan bibirku dan kulumat bibir yang merah merekah itu.Iapun membalas pagutan bibirku dengan ganasnya.Beberapa saat kami saling pilin.Sesekali lidahku masuk menyentuh lidahnya yang menambah gelora nafsu kami berdua.

Sementara itu ,,tangan Sabrina tak lepas dari selangkanganku, membelai dan mengocok batang kejantananku. tangankupun tak lepas dari dua bongkahan bokongnya yang padat mengembang itu.Perlahan tanganku bergerak keatas mengelus kulit punggungnya yang putih mulus .Puas mengelus punggungnya, ,tanganku beranjak naik mengelus buah dadanya yang kenyal.

“oh,,,,oh,,,ahh, ,,ahh,,,oh, ,,,”erangnya saat kugenggam payudaranya dengan penuh nafsu,kemudian kupilin puting susunya yang keras menegang.”Ahh, ,”desahnya tak karuan setiap kupilin puting susunya.

Kualihkan ciuman bibirku kelehernya yang putih jenjang.Terus kebawah hingga lidahku menyentuh ujung puting susunya yang makin membuat ia mengerang tak karuan.Sementara puting susunya yang satu lagi masih tetap kupilin dengan sebelah tanganku.Kemudian tanganku terus kebawah payudaranya dan terus hingga akhirnya menyentuh permukaan vaginanya.Kuobok obok isi vagina itu hingga mengeluarkan cairan yang cukup hangat sekali.

Permainan seks kami semakin panas.Segera kuangkat tubuh sabrina dan kutidurkan diatas meja yang berantakan itu.Kutelentangkan ia.Kujilat-jilat memiawnya yang sudah banjir.banyak sekali cairan yang keluar dari lubang kenikmatannya.” Ahhh,,,Uhhh, ,,,Ohhh,,” erang nya tak karuan dan semakin menjadi.Kedua tangannya menjambak rambutku dengan keras seakan tak ingin melepaskan mulutku dari lubang kenikmatannya.

Aku mulai mengatur serangan berikutnya.Kugengga m batang kejantananku, ,,kugogokkan kekulit permukaan Vagina sabrina yang telah basah.Perlahan kudorong kepala peniskuyang sudah pas berada dimulutlobang vaginanya.Tampak kepala peniskumasih agak sulit menerobos masuk karena ukurannya yang cukup besar.

“sssleeeeeb,, ,,,,,sssleeeeeb, ,,,sslleeeb, ,,”pelan pelan batang kejantananku coba masuk kedalam vagina sabrina.

“aaahhhhkkkk, ,,,,ssssss, ,,,,,,,,sayang, ,,besar sekali,,,,aahkkkkk, ,,,”erangnya.

Akupun tersenyum puas mendengar erangan manja dari mulutnya ,lalu dengan sekali sentakan saja penisku menyeruak masuk kedalam vagina sabrina.

Matanya terbeliak dengan mulut terbuka dan tangannya mencengkranm bibir meja begitu penisku menerobos lubang kenikmatannya. tampak bibir vagina itu terkuak lebar seakan tak mampu menampung besarnya batang kejantananku.

Perlahan akupun mulai memaju mundurkan pantatku menggoyang batang kejantatanku yang amblas dalanm lubang memiaw sabrina.Ia mulai merasakan sensasi yang luar biasa yang tak pernah ia dapatkan dari sang suami.

Akupun memperhatikan kearah selangkangan Sabrina.Tampak vaginanya menggenggam erat penisku.dan akupun merasa puas akhirnya dapat menikmati tubuh indah yang selalu menjadi hayalanku.Pandangan matakupun tak luput dari dua gundukan diatas dadanya yang bergoyang kekiri dan kekanan.Tanpa menyia-nyiakan kesempatan tanganku langsung menomplok dua gundukan itu.Kuremas remas kedua susu yang mengkal itu sambil sesekali kupilin dua putingnya yang sudah keras menegang .

“ohhhh,,,uhhhhh, ,,akhhhhhhh, ,,enak sekaaaaliii, ,,tongkolmu teddyy,,,,”erangan Sabrina makin tak karuan.Tensi permainan semakin panas dan akhirnya,,,,

“Oohhhhh,,,akhhhhh, ,,aku mau keluar sayannnnngh, ,,,,,,”

Akupun semakin cepat menggenjot tubuh sabrina yang membuat dia mengerang penuh nafsu,,,dan terasa batang kejantannanku dibanjiri oleh cairan yang ada dalam lobang kewanitaannya.

Beberapa saat kemudian terasa sesuatu menyesak dari dalam batang kejantannku. Akupun ingin mencabut batang kejantananku yang terbenam dalam lubang memiaw Sabrina ,,namun ia menahan dan minta ditumpahkan didalam saja,,,,”jangan dicabut dong sayang ,,,,tumpahain didalam aja ya,,,”pintanya padaku,,dan akhirnya crootttt,,,creetttt t,,spermaku tumpah didalam rahimnya.

Akupun mencabut batang kejantannnku dari lubang memiaw sabrina.Diapun bnagkit dan meraih batang kejantananku. Dijilatinya sisa-sisa sperma yang masih menempel dipenisku.Permainan babak pertamapun selesai.Kami sama sama terlentang diatas lantai tanpa sehelai benangpun yang menempel ditubuh.

“Ted,,,thank ya ,,,,”katanya padaku.

“Thank buat apa say,,,”kataku sambil mencubit ujung hidungnya.

“ya,,,buat ,,itu,,tuh,, ,,”katanya lgi,,,

“itu apa sayang,,,,,yang jelas dong ngomongnya,, ,”

“ih,,jadi malu nih,,,,” katana manja.

Sementara tangannnya tak lepas dari batang kejantananku, ,,,

“mau lagi ya,,,”kataku sambil memancing gairahnya.

“udah sayang,,,,nggak kuat lagi nih”

Kami pun bangkit dan pergi kekeamar mandi untuk membersihkan badan.Didalam kamar mandi ,,kami mengulangi kembali permainan seks yang lebih panas lagi.Memang sisabrina type wanita haus seks.Beberapa gaa kami praktekkan dalam kamar mandi itu.Deru nafas yang semakin memburu tak menyurutkan hasrat kami untuk bercinta.

Begitula,,,setiap ada kesempatan ,,kami selalu mengulangi dan mengulanginya kembali sepanjang suaminya tak berada dirumah.Terkadang jika suaminya berada dirumahpun sabrina kerap masuk kekamarku dan,,apalagi kalau bukan digarukin memiawnya dengan tongkolku yang selalu memuaskannya.

Senin, 14 April 2014

Threesome Dengan Pelayan Toko

Masa-masa lulus SMU adalah yang paling menjengkelkan, tidak diterima di perguruan tinggi negeri, kuliah di swasta mahal, mau kerja sulit sekali, teman-teman pada hilang, ada yang kuliah, kerja bahkan kawin. Beruntung sekali hanya 3 bulan aku menganggur, aku disuruh untuk menjaga toko milik Tante Ima, di bilangan Pasar *** (edited), Semarang.

Karena toko milik Tante Ima menjual sembako, maka pembelinya pun kebanyakan ibu-ibu ataupun perempuan. Saya yang bertugas untuk mengambilkan barang-barang seperti beras, gula ya hanya bersikap cuek saja terhadap banyaknya pembeli itu.

Sebut Bu Lina pemilik toko di sebelah tokonya Tanteku, sering datang sore hari setiap toko akan ditutup. Dia biasanya saling omong-omong, bersenda gurau dengan Tanteku, dan apabila telah begini tentu lama sekali selesainya. Dan seperti biasanya, aku pulang duluan ke rumah karena Tanteku biasanya dijemput oleh suaminya atau anaknya.

Tapi suatu saat, ketika mau pulang aku teringat bahwa harus mengantarkan Indomie ke pelanggan, aku cepat-cepat balik ke toko. Dan memang toko sudah sepi, pintu pun hanya ditutup tanpa dikunci. Aku pun langsung masuk menuju tempat penyimpanan Indomie. Ternyata aku menyaksikan peristiwa yang tidak kuduga sama sekali, kulihat Tanteku dengan posisi tetelentang di antara tumpukan karung beras sedang dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tanteku sangat menikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.

Karena terkejut atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan memperlihatkan wajah sedikit malu-malu. Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh arti.
"Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?" ucap Tanteku sambil menarik tangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.
"Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!" desah Tanteku lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku.

Dan aku pun sempat bingung tidak tahu harus berbuat apa, tapi karena kedua wanita dalam keadaan tanpa pakaian seperti itu memanggilku, nafsu kelelakianku bangkit walaupun aku belum pernah merasakan sebelumnya. Perlahan aku mendekati keduanya sambil melihat mereka berdua. Seperti seorang raja aku pun disambut, mereka yang tadinya telentang dan menindih kini mereka bangkit dan duduk sambil menata rambutnya masing-masing.

Hanya lima langkah aku pun sampai di hadapanya, dan dengan lihai mereka berdua langsung meremas selangkanganku.
"Her, ini pernah masuk ke sarangnya belum..?" tanya Tanteku manja.
"Be.., belum Tante..!" jawabku polos sambil menahan rasa geli yang begitu nikmat.
"Wah.., hebat dong belum pernah. Pertama kali langsung dapat dua lubang..!" canda Bu Lina, sementara tangannya menarik lepas celanaku hingga aku benar-benar telanjang di hadapan mereka.

Dan sesaat kemudian aku merasakan kehangatan pada batang kemaluanku. Terdengar srup, srup ahh. Tanteku dan Bu Lina seakan ingin berebut untuk menikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.
"Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!"
"Iya Bu.., ini kontol kok enak banget sih..?"
"Cupp.., crupp..!" kata mereka berdua saling menyahut.
Aku hanya pasrah menikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga.

Tidak sampai 10 menit, aku merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang biasanya terjadi dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan sesuatu yang keluar dari kemaluanku. Tumpahan maniku memuncrat mengenai wajah Bu Lina dan Tanteku, dan dengan serta merta Tanteku mengalihkan lumatan dari punyaku ke wajah Bu Lina. Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. Aku pun berjongkok dan membuka paha Tanteku, Tanteku hanya menurut.

"Mau apa kau Sayang..?" desah Tanteku.
Aku hanya diam saja dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya yang berbau anyir dan tampak mengkilap karena sudah basah. Aku mencoba untuk melakukan seperti di film-film. Kumasukkan lidahku ke dalam rongga-rongga vaginanya serta menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku itu. Kurasakan ketika aku menyedot benda kecil Tanteku, Tanteku selalu menggelinjang dan mengangkat pantatnya, sehingga kadang hidungku ikut mencium benda kecil itu.

"Her.., kamu kok pinter banget sih, terus, terus uggh.. ughh.. ahh, ehh, aahh..!" ceracau Tanteku.
"Terus Her, terus..! Beri Tantemu surga kenikmatan, ayo Her..!" ucap Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Ima.
"Terus Bu..! Her.., aku mau muncrat! Ayo Her.., sedot yang keras lagi..!" pinta Tante Ima.
Aku pun semakin liar memainkan vaginanya, dan dengan teriakan Tante Ima, "Aghh.., ughh..!" lidahku merasakan ada cairan kental keluar dari vagina Tante Ima. Aku cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya.

"Her, sudah Her.., Tante sudah puas nih..! Kamu gantian dengan Bu Lina ya..!" ucapnya sambil tangannya mengusap cairannya yang keluar dari liang senggamanya.
Aku pun tidak sadar bahwa batang kemaluanku sudah bangun lagi, tegak dengan sempurna walaupun sedikit terasa ngilu.
"Bentar Her.., kamu disini dulu ya..!" pinta Bu Lina sambil keluar ke tempat tumpukan koran dan mengambil beberapa lembar.
Kemudian Bu Lina masuk ke gudang lagi dengan menggelar koran yang dibawanya. Setelah kira-kira cukup, Bu Lina menelentangkan tubuhnya dan memanggilku, "Ayo sekarang giliran saya dong Her..!" katanya sambil tangannya meremas susunya sendiri.

Aku pun langsung mengangkanginya dan kedua tangan pun mengganti tangannya untuk meremas susu-susunya yang masih kenyal. Lembut, halus, enak rasanya memegang payudara orang dewasa.
"Her.., masukin dong tuh burung kamu ke lubang Lina, ayo dong Her..!" bisiknya lembut.
Aku pun berusaha untuk mengarahkan masuk ke liangnya, tapi dasar memang masih amatir, terasa terpeleset terus.
"Ayo Lina bantu biar nggak salah sasaran..!" ucapnya.
Dan tangannya pun memegang batang kemaluanku dengan lembut dan memberikan kocokan sebentar, dan akhirnya dibimbing masuk ke lubang kenikmatannya.

Ini pertama kali kurasakan penisku masuk ke sarangnya. Terasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik dari dalam kamaluan Bu Lina. Secara naluri aku pun mulai menggerakkan pantatku maju mundur secara pelan dan berirama.
"Terus Her.., masukkin lagi yang lebih dalam, ayoo, ughh..!" desah Bu Lina.
Tangan Bu Lina pun telah memegang pantatku dan menekan-nekan supaya doronganku lebih keras, sedangkan kakinya telah melingkar di pinggangku.

Kira-kira hanya 10 menit berlalu, Bu Lina menjerit sambil menggaruk punggungku dengan keras, "Ooohh.., aku ngejrot.., Her..! Yeess.., uhh..!"
Kemudian tubuhnya lunglai dan melepaskan kakinya yang melingkar di pinggangku. Aku pun bangkit meninggalkan Bu Lina yang telentang dan tampak dari liang kenikmatannya sangat banyak cairan yang keluar. Kuhampiri Tanteku yang mulai menutup pintu-pintu tokonya. Aku pun turut membantunya untuk mengemasi barang-barang.

Setelah beberapa menit menunggu jemputan, terdengar telpon berdering. Setelah kuangkat ternyata mobil yang dipakai menjemput dipakai suaminya untuk ngantar tetangga pindahan. Kemudian aku pun menawarkan untuk mengantarkan ke rumah Tanteku dengan Impresa 95 kesayanganku.

Di dalam perjalanan, Tante banyak bercerita bahwa hubungan lesbinya dengan Bu Lina sudah 3 tahun, karena Omku suka pulang malam (mabuk-mabukan, judi, nomor buntut, dan sebagainya) sehingga tidak puas bila dicumbu oleh Omku. Sedangkan Bu Lina memang janda karena suaminya minggat dengan wanita lain.

Sampai di rumah Tante Ima, suasananya memang sepi karena anaknya kuliah dan Omku sedang mengantar tetangga pindah rumah. Setelah aku angkat-angkat barang ke dalam rumah, aku pun lalu pamitan mau pulang kepada Tanteku. Aku terkejut, ternyata Tanteku bukannya memperbolehkan aku pulang, tetapi malah menarik tanganku menuju kamar Tanteku.

"Her.., Tante tolong dipuasin lagi ya Yang..!" pintanya sambil memelukku dan menempelkan kedua buah dadanya ke tubuhku.
Aku pun mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya dengan nafsu, demikian pula Tante Ima. Kemudian dengan dorongan, jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan dengan bersemangat kami saling meraba, menindih, merintih. Hingga akhirnya aku melepaskan maniku ke dalam kemaluan Tanteku.

Aku pun pamitan pulang dengan mencium bibirnya dan meremas susunya dengan lembut. Kemudian dari laci lemari diambilnya uang seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, "Untuk rahasia kita..!" katanya.
Sampai saat ini lebih dari 2 tahun aku bekerja di toko Tanteku, dan hubungan badanku dengan Tante Ima dan Bu Lina masih berlangsung. Dan yang menyenangkan adalah Tanti, anak Bu Lina mau kupacari, dan aku ingin menjadikannya sebagai istri.

TAMAT