Sabtu, 14 Juni 2014

[FANFICT] Ngentot Dengan Noella JKT48

Pagi itu pukul 07.00 WIB, diriku memakai sepatuku dan bergegas ke luar rumah untuk lari pagi. Rumahku berada di daerah Tomang, Jakarta. Tidak repot-repot, cukup membawa tas gendong kecil berisi dompet dan alat pertahanan diri (maklum, hidup di Jakarta itu keras. Banyak tindak kriminal)
20 menit berlari, sudah mulai merasakan dahaga. Mata melirik ke sana ke mari, mencari minum. Lalu, tatapanku mengarah ke sebuah tempat perbelanjaan yang lokasinya tak jauh dari tempatku, sebut saja LAWSON. Tapi, cukup kecewa juga. dikarenakan tempat itu belum buka saat itu. Tak tau mau bagaimana, aku hanya duduk di depan LAWSON itu.. sambil meluruskan kaki.
“Mas jangan nongkrong dong.. emang sih LAWSON itu tempat tongkrongan, tapi ngga gini juga. Lagian belom buka juga LAWSONnya” tiba-tiba terdengar omelan seperti itu.. waduh aku diomeli sama seorang cewek. Siapa dia ? Cewek jutek dengan rambut cukup panjang.
“hush wel, jangan gitu. Siapa tau dia itu emg nunggu LAWSONnya buka. Maaf mas, ini teman saya emang rada judes sih. Hmm kalau emang nunggu toko kami buka. Sebentar yaa mas” ucap seorang cewe yang ternyata menyusul si cewe jutek itu. Senyum segarnya terasa cukup untuk menghilangkan dahaga ini.
Kedua gadis itu pun segera membuka toko mereka. Kulihat mereka lgsg masuk ke ruang staff. Dan sekitar 5 menit kemudian, si cewek ramah keluar dari ruang staff itu menggunakan seragam LAWSON. Lalu ia menghampiriku.. “silahkan masuk aja mas, ambil yang mas mau beli, tapi maaf kalau masih gelap. Soalnya kami masih bersiap-siap”
“makasih banyak ya mbak, hmm mbak viny” kulihat dari nametag yang tertera di dada kiri seragamnya.
“iya, sama-sama ya mas.” Jawabnya lagi disertai dengan senyum segarnya.
Akupun segera mengambil sebotol air rasa mineral. Membayarnya di kasir, dan duduk di kursi yang disediakan. Sambil melihat ke arah viny yang masih sibuk berbenah.” Cakep banget nih cewek.. bodynya juga yahud. Ya walau dadanya ngga gede sih. “
“apaan yang nggak gede? Yeee elu pagi-pagi gini udah mesum aja. Jangan kurang ajar ya ke temen gue. Yaudah, permisi, mejanya mau gue lap dulu.” Tiba-tiba si cewek jutek nyeletuk.
“yaelah mbak, namanya juga laki-laki. Pasti seneng lah kalau liat cewek cakep. Mbak juga kan kalau liat cowok cakep pasti seneng.. ya kan mbak Noella?” jawabku simpel. Ingin rasanya kubikin stuck nggak bisa ngejawab omonganku lagi.
Noella pun sibuk ngelap meja yang ada di depanku itu.. lalu badannya membungkuk. Tercetak jelas kedua payudara di balik seragam kerjanya yang sepertinya memang ketat. Melihat itu, aku tak berkata apa-apa, biarkan saja aku melihat pemandangan yang cukup indah itu. Selagi dia tidak menyadarinya juga.
“ternyata cakep juga ya ini cewek, walaupun jutek.” Pikirku dalam hati. Sesekali kulihat wajahnya tersenyum menikmati pekerjaannya itu. Ternyata dibalik sifat juteknya, masih terlihat senyum manisnya. Efek terlalu lama melihatnya,entah tiba-tiba  aku jadi memikirkan wajahnya yang penuh kenikmatan saat kugenjot tubuhnya. Dengan kedua payudaranya yang tidak bisa diam saat kugenjot. Aah pasti sangat menggemaskan.. seketika aku bisa melupakan tentang viny si gadis yang satu lagi. Yang sebenarnya lebih cantik. Tapi juju raja, noella ini lebih bikin nafsu.
Terfikir ide super nakal di otakku, ingin rasanya kusetubuhi si noella itu. Aku pergi menuju ke toilet. Lalu aku memanggil mbak noella dengan alasan ada kerusakan di toilet itu.
“mbak, mbak noella.. “ panggilku.
“ya? Kenapa?” jawabnya singkat, sedikit jutek.
“tolong periksa dong itu toilet kok rusak ya? masa iya tempatnya populer, tapi toiletnya rusak?” jawabku lagi. Berharap dia mau ke toilet untuk melihat keadaan.
Ternyata aku beruntung, dia segera meninggalkan pekerjaannya untuk mengecek toilet. Aku mengikutinya dari belakang. Dan saat dia masuk ke toilet, akupun ikut masuk juga dengan alasan ingin memberitahu kerusakannya (yang aslinya, memang tak ada kerusakan). Lalu pada saat itu, pintu kututup dan kukunci.
Dia pun menyadari aksiku itu, tapi sebelum dia protes apa-apa. Aku sekap mulutnya, dan mengacungkan kepadanya alat pertahanan diri yang memang ku bawa dari rumah. Alat itu adalah stuntgun.
“angkat kedua tangan lo.. ikuti perintah gue, atau ngga.. elu gue setrum pake ini. Mau yang mana?” tanyaku memaksa.
Diapun mengangkat kedua tangannya, wajahnya terlihat sangat pias. Dari yang tadinya jutek, jadi terlihat melas.
“oke ternyata elu pinter. Lebih milih tubuh menggelinjang keenakan, daripada menggelinjang karena distrum. Sekarang gue harap lu jangan berontak. Ikuti aja semua yg gue perintah!”
Mukanya sudah terlihat sangat pias, terlihat dia sudah mulai menahan isak tangis. Sepertinya dia tidak ingin aku melihatnya menangis. Karena akan benar” merubah imej dia yang tadinya terlihat sangat judes, tapi sekarang jadi lembek gini.
Kubuka pakaiannya satu per satu. Mulai dari seragam kerjanya. Hingga cukup kusisakan bra dan celana dalamnya saja. sungguh pemandangan yang indah. “body lu bagus ya. sayang kalau nggak dimanfaatin baik-baik” kataku. Akupun langsung meremas remas kedua payudaranya. Sedangkan dia hanya bisa menerima perlakuanku itu walaupun terpaksa, pada awalnya.
5 menit kugerayangi payudaranya tersebut. Terasa sudah tak ada gerakan perlawanan dari dia. Mimik wajahnya pun  terlihat mulai menikmati permainanku itu. Sesekali ia menggigit bibir saat dadanya kuremas remas. Pada saat itu, kucoba untuk mendekatkan kedua kepala kami, dan kucoba untuk meraih bibirnya menggunakan bibirku. Ternyata aku mendapat respon positif darinya. Dia sudah siap untuk berfrenchkiss denganku. Lidahnya yang mulai menerobos ke dalam mulutku. Dan akhirnya lidahnya berhasil bertemu lidahku. Kami pun berfrenchkiss ria. Dan akupun sepertinya tidak perlu tetap memegang stunt-gun yang kubawa itu.
Sambil berciuman pun aku melepas tangan kananku dari payudara kirinya itu. Tangan kananku mulai menyelusuri bagian bawah tubuhnya. Saat menyentuh celana dalamnya. Terasa basah. Wah ternyata dia sudah benar” terangsang. Kuselipkan tanganku ke balik celana dalam itu. Terasa bulu-bulu vaginanya yang tidak terlalu lebat juga. Kuusap-usapkan tanganku itu di vaginanya. Saat kulakukan itu, terasa mulutnya semakin menyedot nyedot lidahku. Hanya desahan desahan kecil yang terdengar dari mulutnya..  
Kulepas ciuman kami, kunaikkan salah 1 cup bhnya. Kuhisap salah 1 puting susunya yang menggoda itu.. dia mendesah semakin menjadi-jadi. Vaginanya pun jadi semakin basah.
Tiba-tiba..
“TOK TOK TOK!” bunyi pintu diketuk cukup kencang..
“wel… noella.. kamu di dalam kan?” Tanya seseorang di luar toilet, aku yakin dia adalah viny.
Noella pun memberi kode kepadaku bahwa dia akan menjawab pertanyaan viny..
“iyaa vin, gue di dalem. Sebentar ya, gue lagi bersihin toilet nih.” Kata Noella mencoba berbohong.
“ooh oke deh wel.. ohiya, kamu lihat mas ganteng yang tadi ngga wel? Kok tiba-tiba ilang ya?” Tanya viny lagi. Akupun kaget mendengar pertanyaan itu.. ternyata pujian nggak terlontarkan 2 arah.
“diih, mana gue tau cowo ngeselin itu.. mungkin pulang… udah ah vin, gue mau lanjutin bersihin toilet nih.”  Jawab Noella dengan nada jutek.
“yaah, sayang banget.. padahal aku masih mau liat dia. Yaa semoga aja bisa liat dia di waktu lain. Yaudah aku balik ke depan ya wel.” Jawab viny dengan nada sedikit memelas.
Viny pun pergi dari depan pintu toilet. Lega rasanya, takut ketauan sih. Tapi untungnya Noella juga jago ngomong. Sehingga viny pun bisa dikelabui dengan mudahnya.
“apelu senyum senyum sendiri? Kesenengan yah pas denger omongan temen gue? Mungkin dia suka sama lu. Secara, gue pun mengakui kalau lu emg cukup ganteng. Jadi wajar lah kalau viny suka sama lu. Tapi sebelumnya maaf.. sekarang elu milik gue.” Kata-kata yang terucap oleh Noella, sungguh merusak akal sehatku. Aku diperebutkan oleh 2 orang gadis cantik. Sungguh tidak percaya.
Di tengah lamunanku itu. Noella kembali mencium bibirku dengan penuh nafsu. Kali ini, sepertinya aku yang sepenuhnya dikendalikan olehnya. Tangannya masuk ke balik celana trainingku, lalu masuk ke balik celana dalamku sehingga kini tanggannya benar-benar sudah menyentuh penisku. Penisku pun diremas-remasnya. Sesekali ia mengusap usap kepala penisku itu. Kali ini, hanya aku yang meringis keenakan.
Aku mencoba kembali menggerayangi payudaranya. Namun tanganku ditepis oleh tangan kirinya..
“tadi gue bilang kan kalau elu milik gue sekarang. Bukan berarti gue milik elu” protesnya..
“sial, gue yang diperbudak gini jadinya” kesalku dalam hati.
Tangan kirinya mencoba untuk menurunkan celana trainingku. Dan usaha itu berhasil. Sudah terlihat kerasnya penisku di balik celana dalamku. Dia merasa gemas melihatnya. Dan langsung saja, ia menurunkan celana dalamku sehingga penisku mencuat tegak perkasa.
“boleh juga punya lu.. sayang kalau nggak dimanfaatin baik-baik” katanya. Sialan, kata-kata milikku dikembalikan..
Ia pun segera jongkok. Mengocok penisku. Dan tak lama, ia langsung melahap penisku itu dengan mulutnya. “ahh gilaaa” hanya itu yang dapat kukatakan saat itu..
Dengan sangat menikmati, ia mengulum dan menjilat penisku. Iramanya kadang cepat kadang lambat. Tidak tertahankan sensasinya saat ini. Mataku terpejam, bibirku tersenyum keenakan. Tidak kusangka jadinya seperti ini. Niat perkosa, tapi ujung-ujungnya malah seperti diperkosa.
Cukup lama ia memberikan service blowjob kepadaku. Lalu tiba-tiba ia melepas penisku itu dari mulutnya. “duduk di WC, sekarang” pintanya. Dan aku pun hanya menuruti perintahnya saja.
Aku pun duduk di WC itu. Melihat aku duduk di situ dengan penisku yang masih tegak. Noella pun segera melucuti seluruh pakaian yang dikenakannya. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Melihat seorang gadis cantik tak berbusana. Bukan lewat layar kaca. Tapi langsung di tempat. Di ruangan yang hanya ada kami berdua. Dan aku sudah bisa menebak apa yang akan dilakukannya. Ia duduk di pangkuanku. Menghadap kearahku, sehingga kini kepala kami sejajar.
“siap yah, gue udah nggak tahan soalnya.” Ujarnya. Iapun meraih penisku, dan mencoba untuk memasukkannya ke dalam vaginanya. Laju penisku ke dalam vaginanya tak terlalu sulit, karena vaginanya memang sudah sangat basah sedari tadi. Tak lama pun penisku berhasil masuk ke dalam vaginanya.
“hey.. lu udah siap kan? Gue tau ini bakal nikmat. Tapi jangan berisik, ntar temen gue denger. Oke?” Tanya dia kepadaku. Akupun hanya mengangguk. Dan setelah itu, dia mulai menggoyangkan pinggulnya. Cuma desahan desahan kecil yang keluar dari mulut kami berdua. Sesekali kami pun kembali berciuman mesra. Kedua tanganku kembali bermain dengan payudaranya. Sesekali kupilin pilin putting susunya. Hal itu membuat tubuhnya menggelinjang keenakan.

Sekitar 5 menit seperti itu. Tiba-tiba tubuh dia mengejang. Ciumannya semakin kencang. Dan.. dia mengalami orgasme hebat. Badannya langsung terkulai lemas di tubuhku. Ia melepas ciuman kami dan memelukku mesra sambil berbisik “gue keluar, sekarang tinggal bikin lu keluar.” Aku hanya bisa tersenyum untuk merespon perkataannya itu.
Setelah itu, kubimbing ia untuk berdiri, lalu bersandar pada tembok. Kini giliranku untuk beraksi. Kusetubuhi dia dalam keadaan berdiri. Dalam ritme semakin kencang. Kulihat wajahnya saat itu, sepertinya ia menahan desah dengan cara menggigit bibirnya. Wajahnya sanggat menggemaskan. Semakin naik saja nafsuku ini. Sehingga mengakibatkan genjotanku padanya semakin cepat.
Tak lama kemudian, terasa denyutan pada penisku. Segera kulepas penisku dari vaginanya. Noella pun mengerti bahwa aku sudah hampir orgasme. Ia langsung turun dan segera memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Dan.. entah berapa semburan sperma yang keluar dari penisku itu. Ia pun sempat tersedak, tapi berusaha untuk tidak memuntahkan sperma-sperma hasil jerih payahnya itu. Dan setelah menelan semua sperma yang berada di mulutnya. Noella masih berusaha untuk mendapatkan sisa spermaku dengan cara menyedot kencang penisku itu. “aw shit, gilaa lu mbak. Enak” sahutku.
“Thanks yah, gue nikmatin banget tadi. Hem, boleh liat ktp lu nggak?” kata Noella kepadaku.
“yaa boleh aja sih, emang buat apa?” jawabku sambil memperlihatkan ktpku.
“ooh jadi itu namalu.. dan rumahlu itu sih nggak jauh dari sini. Gue tau persis kok yang mana.” Jawabnya lagi.
Lalu kamipun segera berpakaian lengkap kembali. Lalu keluar dari bilik toilet tersebut diam-diam. Dan memang, toko pun masih terlihat sepi. Ku coba melihat ke arah meja kasir, tapi tak kulihat viny berada di sana.. kemana dia?
“cklak” bunyi pintu bilik toilet yang 1 lagi. Terlihat viny keluar dari toilet itu. Mukanya pucat, nafasnya terengah-engah. Noella yang melihatnya pun segera menghampirinya .. “Vin, lu kenapa?” tanyanya.
“nggak tau nih wel, mendadak aku nggak enak badan. Aku istirahat di ruang staff aja ya.” jawab Viny.
“yaudah lu istirahat dulu aja vin. Biar gue sendiri aja yg jaga toko.” Jawab Noella.
“Gue balik dulu ya mbak. Gue capek habis lari pagi tadi. Mau tidur dulu di rumah. Mbak Viny, cepat sembuh ya” Tiba-tiba aku memotong pembicaraan mereka.  Viny meresponnya dengan senyuman, senyum yang kurang terlihat segar karena kondisi fisiknya saat itu. Dan Noella hanya bisa tersenyum ke arahku sambil mengedipkan sebelah matanya.
Pagi hari yang sangat fantastis. Menurutku..
Categories: